Bintan,(BR)-Mantan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 17 Bintan Syamsul bersikap arogan saat dikonfirmasi terkait penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012 sampai dengan 2015 .
Saat wartawan menemui Syamsul yang saat ini menjabat Kepsek SMPN 3 Bintan, Rabu (21/10) dengan arogan menanyakan identitas wartawan. Sempat terjadi ketegangan adu mulut antara Wartawan dengan Syamsul. Saat Wartawan menunjukan identitasnya,Syamsul malah mengatakan, ” kalau kartu banyak yang bisa dibuat,” sehingga membuat awak media tersebut tersinggung dan langsung meninggalkan ruangan Syamsul.
Beruntung salah seorang wartawan lainnya berusaha menenangkan wartawan tersebut sehingga konfirmasi dengan Syamsul dapat dilanjutkan.
“Saya kan cuma tanya pengenalnya, ” ujarnya.
Saat ditanya penggunaan dana BOS di SMPN 17 tahun 2012 sampai 2015 sewaktu Syamsul
menjabat Kepseknya, diduga ada penyelewengan, Ia membantahnya.
” Yang namanya honor PNS dari dana BOS itu tidak ada.Tapi kalau untuk honor kegiatan trobosan itu ada,” ujarnya.
Saat melihat data laporan penggunaan dana BOS yang ditunjukan, Syamsul mengatakan kalau laporan keuangan itu benar adanya. Namun Syamsul beralasan itu untuk honor guru PNS yang mengajar siang khusus pelajaran tambahan untuk Ujian Nasional.
“Kalau tidak dibayar tidak mau ngajar. Jumlahnya pun berpariasi ada Rp 25 ribu sampai 30 ribu satu jamnya,” paparnya.
Namun sayangnya dari data laporan keuangan penggunaan dana BOS itu tidak dijelaskan untuk honor trobosan. Syamsul berdalih itu hanya laporan secara umum sehingga tidak disebutkan honor PNS untuk trobosan.(RAMDAN)
Comment