BAROMETERRAKYAT.COM, TANJUNGPINANG. Rp 5,011 Triliun uang yang dikeluarkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hilang tampa jejak. Deputi Kpw BI Kepri yang berkedudukan di Kota Batam, Rino Istriyanto mengatakan pada tahun 2016 BI telah mengeluarkan uang kertas baru untuk Provinsi Kepri sebesar Rp 8,868 Triliun, namun yang kembali hanya sebesar Rp 3,587 Triliun.
“Itu berarti sebanyak Rp 5,011 Triliun uang yang beredar di masyarakat tidak tau kemana perginya,” kata Rino saat diwawancarai awak media usai pembukaan kegiatan Gerakan Anti Uang Lusuh (Gaul) dan Ayo Peduli Koin (Apik) dilapangan Pamedan Ahmad Yani, Sabtu (3/12)
Ia menduga, Rp 5,011 Triliun ini dibawa oleh pedagang yang berpindah tempat. Yang dahulu membuka usaha di Kepri, namun sekarang ini pindah diluar Kepri. Namun saat ditanya awak media apakah ada indikasi bahwa sebagian dari Rp 5,011 Triliun ini di simpan di luar negeri. Menurutnya, indikasi hilangnya uang kemudian disimpan diluar negeri bukan dari wewenag pihaknya.
“Kita tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki hal itu, Itu bukan kewenangan dari kita itu merupakan kewenangan penegak hukum,” ujarnya
Selain itu, lanjut Rino, pihaknya juga telah mengeluarkan uang logam sebanyak Rp 18,587 Miliyar untuk Kepri, namun yang kembali ke KPw BI sangat minin. Oleh karena itu pihaknya melakukan penukaran uang lusuh dan uang logam kemudian diganti dengan uang baru, agar dapat kembali lagi ke BI.
“Bagi masyarakat yang memiliki uang logam dan uang yang sudah lusuh bisa langsung di tukar dengan uang baru, kegiatan ini dilakukan hanya satu hari,” ujarnya.(SAHRUL)
Comment