Panwaslu Menuai Kritikan Dari Pemateri Dan Peserta FGD

  • Whatsapp

BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) mendapat banyak kritikan dan masukan dari pamateri maupun peserta Focus Group Discusion (FGD) bersama media yang digelar di hotel Aston Tanjungpinang, Sabtu (31/3).

Salah satu kritikan pedas disampaikan oleh Indrawan yang didaulat sebagai pemateri pada awal kegiatan diskusi.

Mantan Komisioner Bawaslu Kepri ini memberikan penegasan soal keterlambatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang yang lambat mencetak alat praga kampanye (APK).

Menurut Indra, alat praga kampanye yang terlambat dicetak itu merugikan para pasangan calon (Paslon) peserta pemilihan kepala daerah (Pilkada).

“Alat praga Kampanye (APK) yang terlambat dicetak jelas merugikan para paslon,” tegas Indrawan.

Tidak hanya merugikan para paslon, Kata Indra, juga termasuk pelanggaran keras yang mesti menjadi perhatian serius oleh Panwaslu.

“Pelanggaran keras, kenapa tidak ditindak, dipanggil ketua KPU nya, atau pelaksananya,” katanya.

Indra mempertanyakan kenapa pelanggaran itu Panwas tidak mengambil tindakan.

Tidak hanya soal APK, Indrawan juga menyampaikan potensi kerawanan pelanggaran Pilkada.

“Panwas jangan hanya mengawasi hulunya saja, namun tidak pada hilirnya. Sebaiknya lakukan pencegahan dari awal tahapan Pilkada, sehingga dihulunya mudah ditangani,” papar Indrawan.

Diskusi lebih menarik ketika peserta FGD menpersoalkan Pilkada Tanjungpinang yang terasa adem ayem, tidak seperti di Pilkada dilain daerah yang sedang berlangsung.

Salah seorang jurnalis pesera FGD mengatakan Pilkada di Tanjungpinang yang sangat tenang ini menurutnya karena masyarakat Tanjungpinang sudah bosan dengan janji-janji para kandidat seperti pilkada sebelumnya.

“Menurut saya masyarakat sudah bosan dengan janji kandidat,” kata Sutana jurnalis Koran Sindo.

Sementara itu, peserta lainnya menyampaikan perlu adanya ketegasan Panwaslu dalam menyikapi jadwal kampanye paslon yang diatur oleh KPU.

“Waktu kampanye kadang tidak sesuai dengan jadwal. Mestinya Panwas harus tegas, apakah ada koordinasi dengan KPU,” kata Aji Anugraha jurnalis LKBN Antara.

Menanggapi itu, Ketua Panwaslu Kota Tanjungpinang Maryamah mengatakan sudah menyampaikan surat teguran kepada KPU atas keterlambatan pencetakan alat peraga kampanye tersebut.

“Terkait APK yang terlambat dicetak itu kita sudah surati KPU dan sudah dijelaskan oleh mereka,” kata Martamah.

Alasan KPU, tambah wanita herhijab ini, ada keterlambatan pada proses lelang, namun sudah bisa berjalan lancar saat ini.

“Mengenai jadwal kampanye sudah kita ingatkan kepada masing-masing paslon agar memberitahukan kepada kami dan penanggungjawabnya,” ujarnya.

Panwaslu juga diminta sudah menyiapkan langkah-langkah disaat memasuki bulan Ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri. Dimana masjid, surau rawan dijadikan ajang kampanye paslon.

Diskusi berakhir dengan foto bersama para jurnalis dan para pemateri FGD.

Ramdan

Pos terkait

Comment