Konservasi Ekosistem Pantai

  • Whatsapp

OPINI. Pantai merupakan ekosistem yang terletak antar garis air surut terendah dengan air pasang tertinggi. Ekosistem ini berkisar dari daerah rendah yang substratnya berbatu dan berkerikil yang mengandung flora dan fauna dalam jumlah terbatas hingga daerah berpasir aktif serta daerah yang bersubstrat liat dan lumpur dimana ditemukan sejumlah besar komunitas binatang yang jarang muncul ke permukaan.

Banyak diantara pantai-pantai di Indonesia yang mengalami abrasi, mulai dari yang tingkat abrasinya rendah, sedang, sampai yang tingkat abrasinya parah/tinggi.

Dalam upaya mengatasi abrasi ini sudah saatnya bagi kita untuk memikirkan cara-cara dan melakukan tindakan yang berwawasan konservasi, tidak lagi hanya dengan melakukan upaya yang sifatnya sementara saja.

Pencegahan ataupun penanggulangan abrasi dengan berwawasan konservasi ini tentunya akan memberikan berbagai keuntungan bagi lingkungan yang akan membawa banyak imbas positif dalam kehidupan manusia.

Salah satu cara mencegah ataupun mengatasi abrasi yaitu dengan cara penanaman bakau.

Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia serta memiliki keanekaragaman hayati yang paling tinggi.

Dengan panjang garis pantai sebesar 95,181 km2, Indonesia mempunyai luas mangrove sebesar 3.489.140 Ha (tahun 2015). Sebenarnya telah banyak orang yang mengetahui fungsi dan kegunaan hutan bakau bagi lingkungan.

Namun dalam prakteknya di lapangan, masih banyak pula yang belum memanfaatkan hutan bakau sebagai sarana untuk mencegah atau mengatasi abrasi.

Pada saaat ini di Kepulauan Riau secara hutan magrove sudah tumbuh di semua pesisir pantai atau pun sungai.

Pemanfaatan mangrove sebagai salah satu pencegahan abrasi sudah terealisasikan, walau pun masih ada kerusakan mangrove seperti konservasi pemukiman, untuk tambak, pengambilan kayu dan pencemaran.

Untuk itu peran pemerintah dan juga masyarakt untuk sama – sama saling menjaga agar kelestarian hutan mangrove terus terjaga.

Masih belum terlambat untuk kembali mennanam atau melestarikan mangrove. Hal ini dikarenakan dalam beberapa tahun sejak penanaman, tanaman-tanaman bakau tersebut sudah cukup untuk mengatasi atau mengurangi abrasi yang terjadi.

Penulis : Sumarhadi

Pos terkait

Comment