Ekonomi Melambat, Penjualan Sapi di Tanjungpinang Tidak Bagus

  • Whatsapp

​BAROMETERRAKYAT.COM, Tanjungpinang. Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) melambat juga berimbas pada penjualan sapi di Kota Tanjungpinang. Pasalnya, penjualan sapi di kota Gurindam ini mengalami penurunan drastis di bandingkan tahun 2016.

Salah satu pedagang di Jalan Gatot Subroto Kilometer 5 Bawah Rudi mengaku, penjualan sapi mengalami penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Menurutnya, pada tahun 2016 sapi sebanyak 70 ekor berhasil dijual. 

Bacaan Lainnya

Dibanding tahun sebelumnya, lanjut Rudi H-5 (Lima hari jelang Hari Raya Idul Adha) sapi sudah habis dipesan oleh konsumen. “Biasa gini sudah habis, hanya tinggal bersih-bersihkan sapi, sudah dibersihkan lalu langsung diantar ke pembelinya. Sekarang masih ada sapi yang belum terjual. Sekarang baru 40 yang sudah di pesan,” ucapnya kepada awak media, Minggu (27/8)

Selain itu, ia mengaku tidak berani untuk memesan sapi kembali untuk menambah stok, karena lanjutnya daya beli masyarakat yang menurun sehingga merasa khawatir sapi yang ia pesan tidak laku.

“Sekarang ini tidak berani memesan sapi lagi, daya beli masyarakat menurin drastis,” ujarnya

Ia menambahkan, sapi yang dijual dengan harga bervariasi, harga terendah Rp 16 Juta sedangkan harga tertinggi mencapai Rp 35 Juta. Selain itu ia juga menjual Kambing dengan harga terendah Rp 2,3 Juta sedangkan harga yang tinggi Rp 3,5 Juta.

“Permintaan kambing masih sama dengan sebelumnya, sekarang sudah 50 yang pesan Kambing tahun sebelumnya juga 50 sapi yang pesan,” tutupnya.

Hal yang sama juga disampaikan salah satu pedagang di Jalan Engku Putri Kilometer 4 Tanjungpinang Erwin (41). Ia mengaku permintaan sapi di Tanjungpinang menurun. Tahun ini, menurutnya permintaan sapi di Tanjungpinang paling terendah dibandingkan tujuh tahun sebelumnya.

“Tahun ini menurun, tahun ini terendah, sudah mengalami penurunan dari tahun 2015 yang lalu. Sedangkan tahun 2014 kebawah permintaan sapi di Tanjungpinang masih stabil,” ucapnya 

Pria yang sudah menggeluti usaha penjualan sapi tujuh tahun yang lalu ini mengaku, tahun ini permintaan Kambing lebih tinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya.

“Pembelian Sapi menurun mungkin harga yang cukup mahal, jadi orang banyak yang memilih kambing yang lebih murah. Harga Kambing paling rendah Rp 3 Juta sedangkan tertinggi Rp 6 Juta,” ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahun sebelumnya seminggu hari raya seluruh sapi sudah terjual semuanya. Namun saat ini H-5 hari Raya Idul Adha masih ada hewan kurban yang belum laku.

“Sekarang baru laku 30- ekor sapi, tahun sebelumnya hampir 40-an ekor Sapi sudah terjual,” pungkasnya

SAHRUL

Pos terkait

Comment